Tinkerbell (Part 5 – END)

poster ff tinkerbell

 Main Cast:

– Oh Sehun (exo)
– Kim Jesun (OC)
Other Cast:
Find by your self..  🙂
Length: chaptered
Genre: Sad romance, friendship
Rating: T
Author: NeulChan a.k.a Athiyya Azzahra
Summary:
” Aku hanyalah peri kecilmu.. kurasa tugasku sudah selesai”
– Kim Jesun –
Awesome art by KLH Art@Beautiful Garden
Disclaimer: Seluruh tokoh yang ada di cerita adalah makhluk ciptaan tuhan dan hanya milik tuhan sepenuhnya saya hanya meminjamnya. Comment please.. don’t be silent reader… DON’T BE PLAGIAT..!!
^ HAPPY READING^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*Tinkerbell* 

“Tink.. kau pasti tidak percaya. Aku mendapatkan wendy-ku tink! dia menerimaku..” Ucapnya dengan semangat. Dan tentu saja.. perasaanku? sulit untuk dijelaskan. Lalu Sehun memelukku.
“A-aku turun senang Sehun” Kataku dipelukan Sehun menahan air mata. Hangat, itulah yang kurasakan saat ini. Sehun akhirnya melepaskan pelukannya.
“Jadi… apa yang ingin kau bicarakan, tink?” Katanya.
“A-aku…” Sulit sekali mengatakannya. Akupun mengambil surat yang ada di sakuku dan kurobek – robek. Sehun menatapku bingung, berubah menjadi cemas saat melihat aku menangis. Aku membuang robekan kertas itu ke sembarang tempat.
“Tidak jadi… aku tidak ingin mengatakan apa – apa. Jadi, kapan kau akan mengajak wendy-mu itu kesini?” Tanyaku sedikit terisak karena terus menangis.
“Hari ini tink.. sebentar lagi mungkin dia kesini. Gwaenchanayo?” Tanyanya, aku hanya mengangguk pelan dan saat itu gadis yang dimaksud Sehun datang.
Chagiya… sini.. sini..!!” Sehun melambai – lambaikan tangannya.
Gadis itu mendekat ke arah kami, lebih tepatnya sudah mendekat. Gadis itu… rambut panjangnya yang berwarna hitam, tatapan matanya… menenangkan, dia rapi, sopan, dan jangan lupakan satu hal. Dia beraroma mint, sweater merahnya membuatnya benar benar terlihat seperti wendy. Dia… kurasa tak salah jika seorang Oh Sehun menyukainya.
“Shin HyoKyo imnida ^^” Katanya sambil menjulurkan tangannya, sesaat aku tersadar dan membalas jabatan tangannya.
“Tink- m.. maksudku Kim Jesun imnida” Jawabku. Aku melihat Sehun sedang terkekeh. Dengan cepat HyoKyo menatap Sehun yang seolah berkata – oppa jangan begitu!
Sehunpun berhenti walaupun terlihat masih menahan tawanya. Tiba – tiba Sehun menggandeng HyoKyo, dia menggenggamnya sangat erat seolah dia tidak mau berpisah dengannya dan seketika air mata lagi – lagi harus turun disaat yang tidak tepat. Ternyata gadis itu seperti Sehun, dia akan cemas saat melihatku menangis. Dia melepaskan genggaman Sehun dan beralih duduk di sampingku.
“JeSun,ah… gwaenchanayo?” Tanyanya sembari mengusap buliran air mataku.
“Gwaenchanayo” Kataku singkat dan tak lupa membalas senyuman tulusnya.
“Ah… tink… kau selalu saja menangis ditempat ini. Ini tempat penuh kebahagiaan tink. Lagipula yang aku tahu.. tinkerbell tidak pernah menangis di depan peterpan” Katanya tak berdosa
#PLETAAK
“Aduh!” Ringis Sehun.
“Sudah JeSun.. oppa.. kenapa jadi tegang begini?” Tanya HyoKyo meleraikan. Aku dan Sehun tidak menjawabnya.
“Ah… baiklah ayo kita ke kantin. Jesun! ayo ikut ^^” Katanya tersenyum padaku. Aku hanya menggeleng. Tanpa aba – aba Sehun langsung menarik gadisnya itu menuju kantin. Dari kejauhan aku melihat Sehun memeluk bahu HyoKyo, dadaku mulai sesak. Tetapi kulihat gadis itu menepis tangan Sehun, mungkin dia risih. Kulihat lagi Sehun merangkul pinggang HyoKyo dari samping, dan… dadaku semakin sakit. Tapi untuk sekian kalinya, gadis itu menolaknya dan menjauhkan tangan Sehun dari pinggangnya. Dan… mereka bergandengan, untuk yang ini gadis itu tidak menolaknya. Air mataku yang sejak tadi kutahan, mulai keluar juga.
Ugh! sejak kapan aku jadi cengeng seperti ini!” Umpatku sembari mengusap air mataku. Tapi, semakin kuusap… semakin banyak air mata yang keluar.
“Aku benci kau Sehun!” Aku tahu, aku sudah mengatakannya berulang kali. Tapi ayolah.. aku benar benar membenci anak itu SAAT INI!
Aku menangis disini sepanjang jam istirahat. Sakit, lelah, dan.. tentu saja terbuang. Sejak mereka ke kantin, mereka tak lagi kembali. Saat kudengar bel masuk, dengan mata sembab aku menginggalkan tempat ini.
“Aku hanyalah peri kecilmu yang pernah bermimpi menjadi wendy. Dan kurasa.. tugasku sudah selesai” Kataku sedikit tersenyum dan berlalu pergi.
.
.
.
.
.
– THE END – 
Pendek ya.. ==’ baiklah.. tunggu FF yang lainnya.. ^^
Khamsahamida..  😀

Leave a comment